Minggu, 24 Maret 2013

Fiktif setengah nyata

Ternyata semakin kita tidak menginginkan air mata itu keluar , dengan itu juga air mata dengan mudah keluarnya . Ada sisi positifnya sih , mata gue akhirnya kebasahin lagi sama namanya air mata entah sudah berapa lama gue ga nangis kayak bencong ini haha .

Ga semua perlakuan baik kita ke orang orang bakal di balas dengan kebaikan juga . Tapi yakin aja dulu , suatu saat kebaikan kita pasti terbalas . Karena jangan berharap kebaikan kita bakal di balas juga sih , sebab itu bakal jadi tidak ikhas dan mungkin kebaikan kita memang bakal tidak pernah akan terbalas .
Cukup dulu basa basi tentang kebaikannya haha

Kali ini bukan membahas air mata dan kebaikan tapi faktor yang membuat air mata dan sebuah belas kebaikan itu sendiri . Sebuah cerita fiktif setengah nyata akan di bahas secara tajam , setajam pensil *jengjengjeng ..

Dalam sebuah hubungan memang tidak selalu mengharapkan keindahan terus menerus, tapi wajar sebuah manusia dan umumnya sebagian besar remaja menginginkan hubungan indah dan awet . Tapi ada satu kelemahan dari pola pikir remaja sekarang , kebanyakan remaja sekarang hanya mengambil sisi keindahan dalam berhubungan saja bukan mencoba juga menjalani masa masa jenuh itu yang sedang melanda . Dan iya efeknya terbukti dengan durasi berpacaran ya tidak jauh jauh angka 3 - 4 bulan . Dan rata rata alasan yang masuk akal sekali sih , "BOSAN" .

Tidak menyalahkan kebosanan atau kejenuhan dalam berhubungan perpacaran . Tapi apa tidak efisiensinya seorang individu hanya ingin kesenangan dan tidak ingin merasakan proses proses yang membuat rasa lebih kepada pasangannya . Hanya ingin melalui masa masa indahnya , setelah berlalu masa indah dan datang lah masa jenuh dan akhirnya hubungan berakhir dengan sepihak .

Hubungan memang di harapkan seperti jalan tol yang mulus , tapi ga ada yang nyadar juga bahwa semulus mulusnya jalan tol pasti ada hambatannya juga . Begitu juga dengan hubungan , semulus mulusnya hubungan itu harus ada hambatannya supaya berasa hubungannya . 

Mungkin itu yang gue rasain sekarang , gue yang sedang lagi berada di titik bawah dalam sebuah hubungan . Hubungan yang telah memasuki masa masa jenuh . Di sisi gue , gue menjalanin masa masa jenuh itu karena gue bakal menyadari adanya sebuah keindahan lagi yang bakal terulang . Di sisi yang bukan gue , menjalani masa masa jenuh ya mungkin benar benar merasa jenuh dan mungkin bepikiran tentang akhir hubungan ini .
Di saat gue harus mempertahankan hal yg gue sendiri ingin pertahanin , dan saat itu juga ada sisi yang tidak ingin mempertahankannya . Prinsip gue jelas , sebuah hubungan itu tidak bakal mudah berakhir hanya karna sudah terjadi kejenuhan . Hubungan itu pegangan , bukan mainan yang mudah ditinggalin setelah dapat yang di inginkan .

Dan mungkin karena kejenuhan itu juga , hal hal yang tidak di inginkan lainnya juga bermunculan . Mencoba untuk mengusik kekuatan sabar gue . Salah satunya kebohongan dan ketertutupan . Entah apa yang terjadi , hal hal tersebut mencuat setelah kejenuhan itu mulai melanda . Dan jujur , itu sudah membuat kekuatan iman gue rapuh . Sebuah hal yang di landasi kepercayaan ternodai sebuah hal yaitu kebohongan yang dilandasi mungkin karena kejenuhan . Absurd .. ya absurd banget .

Dan karena itu semua , batin gue bener bener di uji . Seperti pembahasan di awal , semakin kita tidak ingin menangis dan itu juga semakin mudahnya air mata keluar sendirinya ,dan gue pun menangis lagi setelah beberapa lama tidak pernah menangis . Gue bukan beranggapan gue baik , tapi gue mencoba untuk baik . Tapi tetap aja hasilnya kebaikan terbalasnya nihil  . Tapi di antara semua itu gue tetap masih punya kekuatan inti gue ,ya sabar . Entah harus berapa lama lagi gue bisa sabar , sebuah tekanan batin yang terus menerus membuat gue rapuh juga . Tapi karena sabar gue mampu kuat lagi ,karena sabar gue di landasi sebuah perasaan besar . Perasaan yang gue yakinin , yang gue percayain bakal indah . Perasaan sayang untuk orang tersayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar