Rabu, 26 April 2017

Masih kah? Harus kah?

..............

Mungkin harus ku sampaikan
Apa yg sebenarnya membuatku menjadi seseorang yg mungkin kamu kenal, tapi sebenarnya ini bukan diriku.

Aku pernah menjalani hubungan
Hubungan yang serius juga. Sama seriusnya dengan apa yang kita jalani saat ini.
Orang tua saling mengenal dan apapun bentuknya sama seperti apa yg kita jalani.


Pada kala itu,
Aku adalah orang yang penyabar, cuek namun perhatian, bukan orang yang gampang membuat pasangan tertawa.
Mengalah dan lebih baik memendam daripada harus jadi masalah.

Setahun ku jalani hal seperti itu dengan orang yang pernah ku seriusi.
Memasuki tahun kedua, hal yang tidak pernah terpikirkan terjadi.
Mungkin di satu sisi aku memang salah, di sisi lain dia juga melanggar apa yang menjadi komitmen.
Seketika hubungan itu hancur, 

Setelah itu, aku takut memulai hubungan yang serius.
Gonta ganti sana sini
Dekat sana dekat sini.

Sampai akhirnya aku bertemu kamu,
Iya kamu yg saat ini insha allah menjadi calon ku.

Saat bersama kamu timbul lagi rasa rasa takut kehilangan
Saat bersama kamu timbul lagi betapa indahnya di sayangi dan di cintai.

Namun ku jalani hubungan serius dengan mu dengan cara yang baru
Belajar dari pengalaman yang telah lalu

Mungkin sekarang aku lebih cerewet
Lebih egois
tidak penyabar
Iri
Suudzon
Suka marah marah.
Namun dengan caraku itu, kamu masih bisa bersamaku sampai saat ini.
Dan aku bersyukur akan hal itu.

Namun terkadang terpikir di benakku,
"Apakah aku perlu merubah sifatku seperti dulu?"
"Apakah dengan sifatku yang dulu kamu akan bisa lebih bahagia?"

Terlintas di pikiranku akan hal itu setelah beberapa percekcokan yang membuatku berpikir sebenarnya kamu masih kurang bahagia dengan diriku sekarang.

Dan apabila aku mengembalikan sifatku seperti dulu, mungkin karena 2 hal
Pertama, karena diriku tertekan 
Kedua, karena keterpaksaaan
Dan apabila aku telah mengembalikan sifatku yg dulu, ada jaminan kamu masih sama aku?
Semoga masih ada.
Aamiin 
Dan semoga juga kamu dapat cepat membiasakan diri dengan aku yang baru.

Namun dari segala hal tersebut, yang pasti adalah aku sangat mencintaimu, adinda.
Dari segala macam keegoisanku itu karena takut akan kehilanganmu, adinda.
Dari semua bentuk rasa iriku itu karena takut kamu meninggalkan aku, adinda.


Iya adinda, adinda yang sampai saat ini masih bisa bersabar menghadapiku dan terus mencoba membahagiakan diri di balik keegoisanku
Yang sampai saat ini masih berdiri menggandengku di balik rasa iriku.
Aku cinta kamu, adinda

Amh
20 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar